About Me

Header Ads

TGKH. MUHAMMAD ZAINUDDIN ABDUL MAJID





TGKH. MUHAMMAD ZAINUDDIN ABDUL MAJID

NAMA : KH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid (Hamzanwadi)
GELAR : Maulana Syaikh, tuan guru, Al-Akh Al-Fadhil Al-Kamil (gelar di ijazah). Tuan guru bajang.
KELAHIRAN : Kampung Bermi, Pancor, Selong, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat pada tanggal 17 Rabiul Awwal 1316 Hijriah / 5 Agustus 1898 Masehi merupakan anak terakhir dari 6 bersaudara dari pasangan Tuan Guru Hajji Abdul Madjid dengan Hajjah Halimah al-Sa'diyyah.
KETURUNAN : menurut sejumlah kalangan bahwa asal usulnya dari keturunan orang-orang terpandang, yakni dan keturunan sulthan-sulthan Selaparang yg ke 17, sebuah kerajaan Islam yang pernah berkuasa di Pulau Lombok.
WAFAT : Selasa, 21 Oktober 1997 M / 18 Jumadil Akhir 1418 H dalam usia 99 tahun menurut kalender Masehi, atau usia 102 tahun menurut Hijriah. sekitar pukul 19.53 WITA di kebumikan beliau di desa Pancor, Lombok Timur.
PENDIDIKAN :
1. lingkungan Keluarga
2. Sekolah Rakyat Negara (formal)
3. Mekkah Al-Mukarramah
4. Madrasah As-Shaulatiyah
GURU-GURU :
1. Haji Abdul Madjid (ayahnya)
2. TGH. Syarafuddin
3. TGH. Muhammad Sa'id (Pancor)
4. Tuan Guru 'Abdullāh bin Amaq adDulaji
5. Syaikh Marzuqi
6. Syaikh Muhammad Amin al-Quthbi
7. Sayyīd Muhsin Al-Palembani
8. Syaikh Muhammad al-Masysyath
9. Syaikh Abdul Hamid Abdullah al-Yamani
10. Syaikh Salim Rahmatullah
KARYA-KARYA :
1. Risalah al-Tauhid
2. Sullam al-Hija Syarah Safinah al-Naja
3. Nahdlah al-Zainiah
4. At Tuhfah al-Amfenaniyah
5. Al Fawakih al-Nahdliyah
6. Mi'raj al-Shibyan ila Sama'i Ilm al-Bayan
7. Al-Nafahat ‘ala al-Taqrirah al-Saniyah
8. Nail al-Anfal
9. Hizib Nahdlatul Wathan
10. Hizib Nahdlatul Banat
11. Tariqat Hizib Nahdlatul Wathan
12. Shalawat Nahdlatain
13. Shalawat Nahdlatul Wathan
14. Shalawat Miftah Bab Rahmah Allah
15. Shalawat al-Mab'uts Rahmah li al-‘Alamin
=== Dalam bahasa Indonesia dan Sasak ===.
16. Batu Ngompal
17. Anak Nunggal
18. Taqrirat Batu Ngompal
19. Wasiat Renungan Masa I dan II
LAGU/NASYID :
1. Ta'sis NWDI
2. Imamuna al-Syafi'i
3. Ya Fata Sasak
4. Ahlan bi Wafid al-Zairin
5. Tanawwar
6. Mars Nahdlatul Wathan
7. Bersatulah Haluan
8. Nahdlatain
9. Pacu Gama'
10. Surat Waqiah
JASA-JASA :
1. tahun 1934 mendirikan pesantren al-Mujahidin
2. tahun 1937 mendirikan Madrasah NWDI
3. tahun 1943 mendirikan madrasah NBDI
4. tahun 1945 pelopor kemerdekaan RI untuk daerah Lombok
5. tahun 1946 pelopor penggempuran NICA di Selong Lombok Timur
6. tahun 1947/1948 menjadi Amirul Haji dari Negara Indonesia Timur
7. tahun 1948/1949 menjadi anggota Delegasi Negara Indonesia Timur ke Arab Saudi
8. tahun 1950 Konsulat NU Sunda Kecil
9. tahun 1952 Ketua Badan Penasehat Masyumi Daerah Lombok
10. tahun 1953 mendirikan Organisasi Nahdlatul Wathan
11. tahun1953 Ketua Umum PBNW Pertama
12. tahun 1953 merestui terbentuknya partai NU dan PSII di Lombok
13. tahun 1954 merestui terbentuknya PERTI Cabang Lombok
14. tahun 1955 menjadi anggota Konstituante RI hasil Pemilu I (1955)
15. tahun 1964 mendirikan Akademi Paedagogik NW
16. tahun 1964 menjadi peserta KIAA (Konferensi Islam Asia Afrika) di Bandung
17. Tahun 1965 mendirikan Ma’had Dar al-Qu’an wa al-Hadits al-Majidiyah Asy-Syafi’iyah Nahdlatul Wathan
18. tahun 1972-1982 sebagai anggota MPR RI hasil pemilu II dan III
19. tahun 1971-1982 sebagai penasihat Majlis Ulama’ Indonesia (MUI) Pusat
20. tahun 1974 mendirikan Ma’had li al-Banat
21. Tahun 1975 Ketua Penasihat Bidang Syara’ Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram (sampai 1997)
22. tahun 1977 mendirikan Universitas Hamzanwadi
23. tahun 1977 menjadi Rektor Universitas Hamzanwadi
24. tahun 1977 mendirikan Fakultas Tarbiyah Universitas Hamzanwadi
25. tahun 1978 mendirikan STKIP Hamzanwadi
26. tahun 1978 mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah Hamzanwadi
27. tahun 1982 mendirikan Yayasan Pendidikan Hamzanwadi
28. tahun 1987 mendirikan Universitas Nahdlatul Wathan Mataram
29. tahun 1987 mendirikan Sekolah Tinggi Hukum Hamzanwadi
30. tahun 1990 mendirikan Sekolah Tinggi Ilamu Dakwah Hamzanwadi
31. Tahun 1994 mendirikan Madrasah Aliyah Keagamaan putra-putri
32. tahun 1996 mendirikan Institut Agama Islam Hamzanwadi
33. tahun 1995 belau diaunugerahi Piagam Penghargaan dan medali Pejuang Pembangunan oleh pemerintah
PRESTASI :
1. Mendirikan salah satu Lembaga Pendidikan Nadhlatul Wathan
2. Ditetapkan sebagai pahlawan Nasional pada hari Kamis 9 November 2017 oleh presiden Jokowi.
PUJIAN DARI PARA ULAMA:
1. As-Sayyid Muhammad Amin Al qutbi
"Demi Allah, Saya Kagum Pada Zainuddin,
Kagum Pada Kelebihannya Atas Orang Lain,
Pada Kebesarannya Yang Tinggi,
Dan Kecerdasannya Yang Tiada Tertandingi"

"Jasanya Semerbak Dimana-Mana
Menunjukkan Satu-Satunya Permata,
Yang Tersimpan Pada Moyangnya.
Buah Tangannya Indah Lagi Menawan
Penata Bunga-Bungaan
Yang Tumbuh Teratur Di Lereng Pegunungan"
.
2. Asy-Syaikh Salim Rahmatullah
“Madrasah Ash-Shaulatiyah tidak perlu memiliki murid banyak, cukup satu orang saja asalkan memiliki prestasi dan kualitas seperti Zainuddin"
.
3.Syaikh Zakaria Abdullah (teman sekelas)
“Syaikh Zainuddin Adalah Saudaraku, karibku, kawan sekelasku. saya belum pernah mampu mengunggulinya dan saya tidak pernah menang dalam berprestasi, dikala saya dan dia bersama-sama dalam satu kelas. Di Madrasah Ash Shalautiyah Makkah. Saya sungguh menyadari akan hal Ini. Syaikh Zainuddin adalah manusia ajaib di kelasku."
.
4. Syaikh Hasan Muhammad Al Masysyath
"Saya tidak akan berdo’a kekhadirat Allah SWT, kecuali kalau Zainuddin itu, sudah ampak jelas di depanku, dan bersamaku”
.
5. Syaikh Ismail Zain Al Yamani
"mengatakan bahwa, beliau mencintai siapa saja yang cinta kepada Syaikh Zainuddin dan membenci siapa saja yang benci kepada beliau"
.
6. Prof. Dr. Sayyid Muhammad Alawi Abbas Al Maliki Al Makki,
"tak ada seorangpun ahli ilmu di tanah suci Makkah al Mukarramah, baik thulab maupun ulama yang tidak kenal akan kehebatan dan ketinggian ilmu Syaikh Zainuddin. Syaikh Zainuddin adalah ulama besar, bukan hanya milik ummat Islam Indonesia, tetapi juga milik ummat Islam se Dunia."

CERITA KAROMAH
Suatu hari di musin hujan, Almagfurullah Bapak Maulanasyeikh menyampaikan pengajian di desa Majidi, yakni salah satu dusun di kelurahan Pancor. Untuk sampai ke sana, orang-orang harus menyelusuri jalan setapak dan menyeberangi sungai. Waktu itu Belum ada jembatan, apalagi jalan raya seperti sekarang.

Usai pengajian turunlah hujan dengan lebat. Setelah hujan reda barulah beliau bersama rombongan berangkat pulang menelusuri jalan setapak itu. Setelah sampai pada sebuah sungai di tengah perjalanan, ternyata air sungai itu banjir. Sementara titian tidak ada. Tetapi, atas izin Allah SWT, Almagfurullah Bapak Maulanasyeikh terus saja berjalan dengan tenang di atas banjir bandang itu. Sedikit pun jubah beliau tidak terkena air.
.
اللهم صل وسلم على سيدنا محمد
Note: dikutip dari berbagai sumber, jika ada kekeliruan mohon koreksinya.

Posting Komentar

0 Komentar